Tergantung pada latar belakang anda, pada saat mendengar kata-kata instrumentasi maka yang terbayang adalah peralatan musik seperti gitar, drum, keyboard dan lain sebagainya atau bisa juga peralatan ukur seperti multimeter, thermometer, dan transmitter. Tentu saja karena karena saat ini yang kita bahas adalah berkaitan dengan peralatan industri maka pemahaman yang kita pakai adalah pemahaman yang kedua.

Sesuai dengan namanya instrumentasi itu berkaitan dengan alat ukur meskipun pada beberapa disiplin lebih luas pengertiannya hingga meliputi sistem kontrol dan controlled device. Sistem instrumentasi adalah alat-alat dan peranti (device) yang dipakai untuk pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih kompleks. Instrumentasi  mempunyai beberapa fungsi utama yaitu  sebagai alat pengukuran, sebagai alat analisis, sebagai alat kendali, sebagai alat perekam/recorder.

Instrumentasi saat ini begitu banyak diterapkan dalam berbagai bidang industri seperti industri penerbangan, perkapalan, pengolahan, proses, kesehatan, dan manufaktur. Pada sistem instrumentasi pada umumnya terdapat berbagai alat ukur yang bertugas untuk mengubah besaran fisik menjadi besaran elektrik. Besaran elektrik ini kemudian diatur parameternya sedemikian rupa dengan menggunakan berbagai jenis protokol seperti analog signal 4-20 mA, HART, Modbus, Fieldbus, RS 232, RS 485, ethernet dan lain sebagainya. Sinyal ini kemudian diterima oleh controler yang bisa berupa PLC, DCS, atau SCADA system untuk kemudian ditampilkan dilayar komputer HMI (Human Machine Interface) sehingga operator dapat mengetahui nilai parameter yang sedang dipantau. Parameter yang diukur nantinya dapat digunakan untuk mengatur parameter tertentu yang hendak dikendalikan. Pengaturan ini bisa dilakukan secara otomatis oleh kontroler atau bisa juga berdasarkan perintah dari operator.